Selasa, 01 Oktober 2013

Paradigma keperawatan.


Paradigma keperawatan.
a. Konsep Manusia.
Manusia adalah biopsikososial dan spritual yang utuh, dalm arti merupakan satu kesatuan utuh dari aspek jasmani dan rohani dan unik karena mempuyai berbagai macam kebutuhan sesuai dengan tingkat perkembangannya.
Manusia selalu berusaha untuk memahami kebutuhannya melalui berbagai upaya antara lain dengan selalu belajar dan mengembangkan sumber-sumber yang diperlukan sesuai dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya. Pandangan tentang manusia dipengerahi oleh falsafah dan kebudayaan suatu bangsa. Contoh bangsa rusia terutama penduduk asli dan tradisonal tidak menganut suatu agama (atheisme ) Sebagai sasaran pelayanan atau asuhan keperawatan dan pratek keperawatan, manusia adalah klien yang dibedakan menjadi individu,keluarga, dan masyarakat.
b. Individu sebagai klien.
Individu adalah anggota keluarga yang unik sebagai kesatuan utuh dari aspek biologi, psikologi, sosial, dan spiritual. Peran perawat kepada induvidu sebagai klien, pada dasarnya memenuhi kebutuhan dasarnya mencakup kebutuhan biologi, sosial, psikologi dan spiritual karena adanya kelemahan pisik dan mental, keterbatasan pengetahuan, kurang kemauan menuju kemandirian pasien.    
c. konsep sehat sakit.
Rentang ini merupakan suatu alat ukur dalam menilai status kesehatan yang bersifat dinamis dan selalu berubah dalam setiap waktu. Melalui rentang ini dapat diketahui batasan perawat dalam melakukan praktek keperawatan dengan jelas.
-       Rentang Sehat
Batasan sehat itu dapat diartikan bahwa suatu keadaan yang sempurna baik secara fisik, mental, dan sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan (WHO, 1947).


-       Tahapan Proses Sakit
1)   Tahap gejala
2)   Tahap asumsi terhadap penyakit
3)   Tahap kontak dengan pelayanan kesehatan
4)   Tahap ketergantungan
5)   Tahap penyembuhan
-       Dampak Sakit
1)   Terjadi perubahan peran pada keluarga
2)   Terjadinya gangguan psikologis
3)   Masalah keuangan
4)   Kesepian akibat perpisahan
5)   Terjadinya perubahan kebiasaan sosial
6)   Terganggunya privasi seseorang
7)   Otonomi
8)   Terjadinya perubahan sosial
-       Perilaku Pada Orang Sakit
1)   Adanya perasaan ketakutan
2)   Menarik diri
3)   Egosentris
4)   Sensitif terhadap persoalan kecil
5)   Reaksi emosional tinggi
6)   Perubahan persepsi
d. konsep lingkungan.
Lingkungan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah daerah ( kawasan dsb) yang termasuk didalamnya. lingkungan adalah faktor eksternal yang berpengaruh terhadap perkembangan manusia dan mencakup antara lain lingkungan sosial, status ekonomi dan kesehatan. Konsep tentang lingkungan dalam paradigma keperawatan difokuskan pada lingkungan masyarakat yaitu lingkungan fisik, psikologis, sosial budaya dan spritual.
1)   Lingkungan Fisik yang dimaksud adalah segala bentuk lingkungan secara fisik yang dapat mempengaruhi perubahan status kesehatan, contohnya adanya daerah-daerah wabah, lingkungan kotor, pembuangan air limbah, sampah dan lain-lain.  
2)   Lingkungan Psikologis artinya keadaan yang menjdikan terganggunya psikologis seseorang seperti lingkungan yang kurang aman, yang mengakibatkan kecemasan dan ketakutan akan bahaya yang ditimbulkan.
3)   Lingkungan Sosial budaya dan spritual dalam hal ini adalah masyarakat luas serta budaya yang ada juga dapat mempergaruhi status kesehatan seseorang serta adanya kehidupan, spritual juga mempengaruhi perkembangan seseorang dalam kehidupan beragama serta meningkatkan keyakinan.
Untuk memahami hubungan lingkungan dengan kesehatan masyarakat (individu, keluarga, kelompok, dan komunitas) dapat digunakan model segitiga agen-hospes-lingkungan atau agent-host-enviroment triangel model yang di kemukakan oleh Leavell 1965. ketiga komponen saling berhubungan dan dapat berpengaruh terhadap status kesehatan penduduk
Model ini dapat digunakan untuk memprediksi atau memperkirakan penyakit atau faktor yang beresiko tinggi menyebabkan terjadinya masalah kesehatan sehingga membantu perawat meningkatkan kesehatan dam mncegahnya timbul penyakit serta memelihara kesehatan masyarakat.
-       Model Leavell meliputi : agen, hospes dan lingkungan
1.    Agen adalah suatu faktor yang dapat menyebabkan terjadinya penyakit. Seperti faktor biologi, kimiawi, fisik, mekanik atau psikologis ( kuman penyakit seperti bakteri, virus, jamur, dan cacing). Senyawa kimia  yang menyebabkan polusi udara dan air, lingkungan kerja yang berpontensi menimbulkan kecelakaan kerja, serta stres yang berkepanjangan.
2. Hospes/ Manusia adalah mahluk hidup yaitu manusia, hewan yang dapat terinfeksi atau dipengaruhi oleh agen. Misalnya balita dan anak usia berisiko tinggi terifeksi cacing
3. Lingkungan adalah faktor eksternal yang mempengaruhi kesehatan seperti lingkungan perumahan kumuh, polusi udara, air dan udara; lingkungan kerja yang tidak nyaman; tingkat sosial ekonomi yang rendah; pendidikan masyarakat yang rendah; terbatasnya jumlah fasilitas pelayanan kesehatan; letak fasilitas pelayanan kesehatan yang jauh dari pemukiman penduduk dan sebagainya.
e. teori System.
sistem secara umum dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu :
1)   Sistem sebagai suatu wujud
Apabila bagian-bagian yang terhimpun dalam sistem tersebut membentuk suatu wujud yang ciri-cirinya dapat dideskripsikan dengan jelas. Sistem wujud dapat di bedakan atas dua macam yaitu :
a. Sistem sebagai suatu wujud yang konkret
b. Sistem sebagai suatu wujud yang abstrak
2)   Sistem sebagai suatu metode
Apabila bagian-bagian yang terhimpun dalam sistem tersebut membentuk suatu metode yang dapat digunakan sebagai alat dalam melakukan pekerjaan administrasi.
-       Ciri-ciri sistem
Menurut Elias M. Awad (1979)
Sistem bukanlah sesuatu yang berada diruanghampa melainkan selalu berinteraksi dengan lingkungan. Bergantung pada pengaruh interaksi dengan lingkungan tersebut sistem di bedakan atas dua maacam yaitu :
    a.     Sistem bersifat terbuka
    b.     Sistem bersifat tertutup
-       Unsur-unsur sistem
sistem terbentuk atas bagian atau elemen yang saling berhubungan dan mempengaruhi.
1)    Masukan (input)  adalah kumpulan bagian atau elemen yang terdapat dalam sistem dan yang diperlukan untuk dapat berfungsinya sistem tersebut.
2)    Proses (proces) adalah kumpulan bagian yang terdapat dalam sistem dan yang berfungsi untuk mengubah masukan menjadi keluaran yang direncanakan.
3)    Keluaran (output) adalah kumpulan bagian yang dihasilkan dari berlangsungnya proses sistem
4)    Umpan balik (feed back) adalah kumpulan bagian yang merupakan keluaran dari sistem sekaligus sebagai masukan bagi sistem tersebut.
5)    Dampak (impact) adalah akibat yang dihasilkan oleh keluaran suatu sistem
6)    Lingkungan (environment) adalah dunia di luar sistem yang tidak dikelola oleh sistem, tetapi mempunyai pengaruh besar terhadap sistem.

Sebuah sistem merupakan kumpulan dari berbagai komponen. Komponen tersebut saling berhubungan dan merupakan bagian dari suatu tujuan umum untuk membentuk satu kesatuan. Ada dua jenis sistem, yaitu terbuka dan tertutup. Sistem terbuka, seperti organ tubuh manusia atau suatu proses seperti proses keperawatan, interaksi dengan lingkungan, serta perubahan antara sistem dan lingkungan. Sistem tertutup, seperti reaksi kimia dalam suatu tabung uji tidak berhubungan dengan lingkungan. Layaknya semua sistem, proses keperawatan mempunyai tujuan khusus. Tujuan proses keperawatan adalah ubtuk mengatur dan menyampaikan pendekatan individual kepada asuhan keperawatan.


Sebagai suatu sistem, proses keperawatan mempunyai komponen-komponen, berikut :
1)   Masukan
     masukan dalam proses keperawatan adalah data atau informasi yang berasal dari pengkajian klien (misalnya bagaimana klien berhubungan dengan lingkungan dan fungsi fisiologis klien).
2)   Hasil
      hasil merupakan produk akhir dari sistem dan dalam hal proses keperawatan adalah dimana status kesehatan klien mengalami kemajuan atau tetap stabil sebagai hasil asuhan keperawatan.
3)   Umpan balik
Umpan balik berperan untuk memberikan informasi sebuah sistem tentang bagaimana sistem berfungsi. Sebagai contoh, dalam proses keperawatan hasil menggambarkan respons klien terhadap intervensi keperawatan.
4)   Isi
Isi adalah produk dan informasi yang berasal dari sistem. Selain itu, penggunaan proses keperawatan sebagai sampel, isi merupakan informasi tentang pelayanan keperawatan untuk klien dengan masalah kesehatan tertentu. Sebagai contoh, klien dengan gangguan mobilitas memerlukan kebutuhan dan intervensi perawatan kulit ( misalnya higienis dan pengaturan perubahan posisi tubuh) yang dapat mengurangi resiko terjadinya ulkus akibat tekanan.
Beberapa teori keperawatan menggunakan sistem teori sebagai dasar. Sebagai contoh. Neuman (1995) menggambarkan sebuah model manusia keseluruhan dan pendekatan sistem terbuka. Sebagai sistem terbuka, manusia berhubungan dengan lingkungan. Lingkungan eksternal maupun internal, dan interaksi manusia terhadap tekanan lingkungan, dapat mempengaruhi kesejahteraan klien.
f. konsep Berubah.
Banyak definisi pakar tentang berubah , dua diantaranya yaitu :
1)   Berubah merupakan kegiatan atau proses yang membuat sesuatu atau seseorang berbeda dengan keadaan sebelumnya (Atkinson,1987)
2)   Berubah merupakan proses yang menyebabkan perubahan pola perilaku individu atau institusi (Brooten,1978)
Ada empat tingkat perubahan yang perlu diketahui yaitu pengetahuan, sikap, perilaku, individual, dan perilaku kelompok. Setelah suatu masalah dianalisa, tentang kekuatannya.  Maka pemahaman tentang tingkat-tingkat perubahan dan siklus perubahan akan dapat berguna. Hersey dan Blanchard (1977) menyebutkan dan mendiskusikan empat tingkatan perubahan.
1)   Perubahan pertama dalam pengetahuan cenderung merupakan perubahan yang paling mudah dibuat karena bisa merupakan akibat dari membaca buku, atau mendengarkan dosen. Sedangkan perubahan sikap biasanya digerakkan oleh emosi dengan cara yang positif dan atau negatif. Karenanya perubahan sikap akan lebih sulit dibandingkan dengan perubahan pengetahuan.
2)   perilaku individu. Misalnya seorang manajer mungkin saja mengetahui dan mengerti bahwa keperawatan primer jauh lebih baik dibandingkan beberapa model asuhan keperawatan lainnya, tetapi tetap tidak menerapkannya dalam perilakunya karena berbagai alasan, misalnya merasa tidak nyaman dengan perilaku tersebut.
3)   Perilaku kelompok merupakan tahap yang paling sulit untuk diubah karena melibatkan banyak orang . Disamping kita harus merubah banyak orang, kita juga harus mencoba mengubah kebiasaan adat istiadat, dan tradisi juga sangat sulit.
4)   Dari sikap yang mungkin muncul maka perubahan bisa kita tinjau dari dua sudut pandang yaitu perubahan partisipatif dan perubahan yang diarahkan. Perubahan Partisipatif akan terjadi bila perubahan berlanjut dari masalah pengetahuan ke perilaku kelompok. Pertama-tama anak buah diberikan pengetahuan, dengan maksud mereka akan mengembangkan sikap positif pada subjek. Karena penelitian menduga bahwa orang berperilaku berdasarkan sikap-sikap mereka maka seorang pemimpin akan menginginkan bahwa hal ini memang benar. Sesudah berprilaku dalam cara tertentu maka orang-orang ini menjadi guru dan karenanya mempengaruhi orang lain untuk berperilaku sesuai dengan yang diharapkan.
-       Respon Terhadap Suatu Perubahan
Faktor-faktor yang akan merangsang penolakan terhadap perubahan misalnya, kebiasaan, kepuasan akan diri sendiri dan ketakutan yang melibatkan ego. Orang-orang biasanya takut berubah karena kurangnya pengetahuan, prasangka yang dihubungkan dengan pengalaman dan paparan dengan orang lain serta ketakutan pada perlunya usaha yang lebih besar untuk menghadapi kesulitan yang lebih tinggi. Beberapa contoh ketakutan yang mungkin dialami seseorang dalam suatu perubahan antara lain :
1)    Takut karena tidak tahu
2)    Takut karena kehilangan kemampuan, keterampilan atau keahlian yang terkait dengan pekerjaannya
3)     Takut karena kehilangan kepercayaan / kedudukan
4)    Takut karena kehilangan imbalan
5)    Takut karena kehilangan penghargaan,dukungan dan perhatian orang lain.
-        Perawat Sebagai Pembaharu
Menurut Oslan dalam Kozier (1991) mengatakan perawat sebagai pembaharu harus menyadari kebutuhan sosial, berorientasi pada masyarakat dan kompeten dalam hubungan interpersonal. Pembaharu juga perlu memahami sikap dan perilakunya, bagaimana ia menjalin kerjasama dengan orang lain dan bagaimana perasaannya terhadap perubahan tersebut.Maukseh dan Miller dalam Kozier menyebutkan karakteristik seorang pembaharu adalah :
1)    Dapat mengatasi/ menaggung resiko. Hal ini berhubungan dengan dampak yang mungkin muncul akibat perubahan.
2)    Komitmen akan keberhasilan perubahan. Pembaharu harus menyadari dan menilai kefektifannya
3)    Mempunyai pengetahuan yang luas tentang keperawatan termasuk hasil-hasil riset dan data-data ilmu dasar, menguasai praktik keperawatan dan mempunyai keterampilan teknik dan interpersonal.
Fungsi pembaharu sangat penting dalam memfasilitasi komunikasi yang efektif dalam proses berubah, agar efektif seorang pembaharu sebaiknya :
1)    Mudah ditemui oleh mereka yang terlibat dalam proses berubah
2)    Dapat diercaya oleh mereka yang terlibat
3)     Jujur dan tegas dalam menetapkan tujuan, perencanaan dan dalam mengatasi masalah
4)    Selalu melihat tujuan dengan jelas
5)    Menetapkan tanggung jawab dari mereka yang terlibat
6)    Menjadi pendengar yang baik
g. Konsep holistik care : caring, holisme, humamise.
- Konsep Holistic Care
Holistic merupakan salah satu konsep yang mendasari tindakan keperawatan yang meliputi dimensi fisiologis, psikologis, sosiokultural, dan spiritual. Holistik terkait dengan kesejahteraan (Wellnes).
Untuk mencapai kesejahteraan terdapat lima dimensi yang saling mempengaruhi
yaitu:
1)    fisik,
2)    emosional,
3)    intelektual,
4)    sosial.
5)    dan spiritual.
Untuk mencapai kesejahteraan tersebut, salah satu aspek yang harus dimiliki individu adalah kemampuan beradaptasi terhadap stimulus.
-       Perbedaan Konsep Holistic Care Dengan Konsep Ilmiah Lainnya
Pandangan medis ilmiah hanya melihat hal-hal fisik saja dalam penanganan penyakit ataupun pencegahannya.  Namun pandangan holistik berpendapat bahwa semua aspek fisik, mental, emosional, dan spiritual berpengaruh terhadap pemeliharaan kesehatan, datangnya penyakit, maupun dalam upaya penyembuhan dari sakit.
-       Konsep Caring
Sebuah perilaku perawatan yang didasari dari beberapa aspek diantaranya :
1)  Human altruistic (mengutamakan nilai-nilai kemanusiaan),
2)  Menanamkan kepercayaan-harapan,
3)  Mengembangkan kepekaan terhadap diri sendiri dan orang lain,
4)  Pengembangan bantuan dan hubungan saling percaya,
5)  Meningkatkan dan menerima ungkapan perasaan yang positif dan negatif,
6)  Sistematis dalam metode pemecahan masalah
7)  Pengembangan pendidikan dan pengetahuan interpersonal,
8) Meningkatkan dukungan, perlindungan mental, fisik, sosial budaya dan lingkungan spiritual
9) Senang membantu kebutuhan manusia,
10) Menghargai kekuatan eksistensial-phenomenologikal.
-   Konsep Holisme
Holisme adalah filsafat yang menganggap manusia sebagai suatu kesatuan yang berfungsi dan bukan gabungan dari beberapa system Pikiran dan tubuh bukan merupakan bagian yang terpisah, tetapi merupakan satu bagian yang utuh, dan apabila terjadi sesuatu pada salah satunya maka akan berpengaruh pada keseluruhan.
-       Konsep Humanisme
Humanisme adalah suatu gerakan filosofis yang berfokus pada alam dan hakikat manusia sebagai individu. Teori humanistik percaya bahwa manusia memiliki potensi diri untuk sehat dan kreatif, jika kita mau menerima tanggung jawab bagi kehidupan diri kita sendiri. Humanisme merupakan salah satu gerakan filosofis utama yang melandasi teori-teori mutakhir mengenai praktik keperawatan
Pelayanan Keperawatan.
Komunikasi merupakan suatu proses penyampaian informasi antar individu atau kelompok, baik secara verbal maupun nonverbal yang dapat menimbulkan respon timbal balik antara pengirim dengan penerima informasi.
a.     System pelayanan kesehatan menyeluruh

Sistem adalah suatu tatanan yang terdiri dari elemen-elemen atau berbagai komponen yang terpisah dan mempunyai fungsiyang berbeda tetapi saling berinteraksi,interelasi, interdependensi dalam upaya mencapai tujuan yang sama berdasarkan kebutuhan dan kepentingan bersama.


b.    Upaya Kesehatan secara menyeluruh.
Sistem mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
Komponen atau elemen-elemen didalam sistem saling berhubungan, berinteraksi dan saling bergantung dalam upaya mencapai tujuan yang diharapkan berdasarkan kebutuhan bersama.
1)    Pengorganisasian komponen didalam sistem bersifat teratur dan memiliki struktur yang diakui keberadaannya.
2)    Terdapat komunikasi yang berhubungan antara satu komponen lainnya didalam sistem.
3)    Terdapat batasan yang memisahkan sistem dari lingkungan. Batasan ini berfungsi mengatur pertukaran energi dan informasi yang berlangsung antara sistem dan lingkungannnya.
-       Lingkup Sistem Pelayanan Kesehatan
Dalam sistem pelayanan kesehatan dapat mencakup pelayanan dokter, pelayanan keperawatan dan pelayanan kesehatan masyarakat. Terdapat 3 bentuk pelayanan kesehatan yaitu :
-       Primary health care (pelayanan kesehatan tingkat pertama)
1)   Dilaksanakan pada masyarakat yang memiliki masalah kesehatan yang ringan/masyarakat sehat sehingga kesehatan optimal dan sejahtera.
2)   Sifat pelayanan kesehatan yaitu berupa pelayanan kesehatan dasar
3)   Puskemas, balai kesehatan.
-        Secondary health care (pelayanan kesehatan tingkat 2)
1)    Untuk klien yang membutuhkan perawatan rawat inap tapi tidak dilaksanakan dipelayanan kesehatan utama.
2)    Rumah sakit yang tersedia tenaga spesialis
-        Tertiary health care (pelayanan kesehatan tingkat 3)
1)    Tingkat pelayanan Tertinggi
2)    Membutuhkan tenaga ahli/subspesialis dan sebagai tempat rujukan utama seperti RS tipe A atau B.

c. Upaya Kesehatan Secara Menyeluruh
Untuk mendapat gambaran tentang upaya peningkatan kesehatan secara menyeluruh maka perlu diketahui faktor-faktor dalam masyarakat yang ikut terlibat (lingkup mobilisasi masyarkat). Lingkup mobilisasi masyarakat terdiri dari 3 komponen utama, yaitu :
1)      Sasaran, yang mencakup individu, keluarga dan masyarakat.
2)      Sarana, yang mencakup tenaga dan dana yang tersedia
3)      Masalah kesehatan, baik yang mampu diatasi sendiri oleh orang yang bersangkutan, mampu diatasi sebagian maupun yang tidak dapat diatasi sama sekali.
Setelah lingkup mobilisasi masyarakat diketahui maka tugas penyelenggara upaya peningkatan kesehatan – puskesmas bekerja sama dengan sektor swasta non-kesehatan – antara lain :
1)      Mematangkan kondisi dan menstimulasi individu, keluarga, dan masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam upaya peningkatan kesehatan;
2)      Membentuk dan melatih kader serta menhimpunkan dari berbagai sumber potensial dalam masyarakat;
3)      Mengatasi masalah kesehatan, melalui pelayan profesional dan bantuan non-medis;
c. Pendekatan Strategi Pembinaan Fungsi Puskesmas
2.5.5.1 Fungsi Puskesmas
(Kepmekes No.128/Menkes/SK/II/2004 tentang Kebijakan Dasar Puskesmas)
1)      Pusat Penggerak Pembangunan Berwawasan Kesehatan :
(1)   Berupaya menggerakan dan memantau penyelenggaraan pembangunan lintas sektor termasuk oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah kerjanya, sehingga berwawasan serta mendukung pembangunan kesehatan.
(2)   Aktif memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari setiap penyelenggaraan pembangunan di wilayah kerjanya.
2)      Pusat Pemberdayaan Masyarakat :
(1)   Selalu berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat, keluarga dan masyarakat termasuk dunia usaha memilki kesadaran, kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat, berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk sumber pembiayaannya, serta ikut menetapkan, menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program kesehatan.
(2)   Pemberdayaan perorangan, keluarga dan masyarakat ini diselenggarakan dengan memperhatikan kondisi dan situasi, khususnya sosial budaya masyarakat setempat.
3)  Pusat Pelayanan Kesehatan Strata Pertama :
c.       Puskemas bertanggungjawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan, meliputi: Pelayanan Kesehatan Perorangan dan Pelayanan Kesehatan Masyarakat.

d. Pelayanan Dan Pengembangan Upaya Kesehatan
Pelayanan dan upaya untuk meningkatkan kesehatan (termasuk layanan kesehatan) harus dikembangkan secara bersamaan dan mengikuti pola yang telah ditentukan pengembangan layanan dan upaya kesehatan masyarakat dilakukan melalui rujukan, upaya peningkatan kesehatan ditingkat puskesmas, dan peningkatan peran serta masyarakat.
e. Unsur Pelayanan Kesahatan  Primer (PHC)
PHC merupakan hasil pengkajian, pemikiran, dan pengalaman dalam perkembanagan kesehatan dibanyak negara yang diawali dengan kampanye masal pada tahun 1950-an dalam pemberantasan penyakit menular. Oleh karena itu, timbulah pemikiran untuk menegemnbangakan konsep upaya dasar kesehatan. Tahun 1977 pada sidang kesehatan dunia dicetuskan kesepakatan untuk melahirkan  “Health for All by the Year 2000”, yang sasaran utamanya dalam bidang sosial pada tahun 2000 adalah tercapainya derajat kesehatan yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial maupun ekonomi.

f. bentuk pelayanan keperawatan
prof. Dr.Azrul azwar membagi bentuk pelayanan dalam 6 aspek penanganan, yaitu :
1)      Jumlah tanaga pelaksana
(1)   Pelayanan keperawatan tunggal yang dilaksanakan oleh perorangan
(2)   pelayanan keparawatan berkelompok yang dilaksanakan secara kelompok
2)      Keahlian tenaga pelaksana
(1)   Pelayanan keperawatan umum yang dilaksanakan oleh perawat umum
(2)   Pelayanan keperwatan spesialis dilaksanakan oleh tenaga keperawatan spesialis
3)      Hubungan pelayanan dengan rumah sakit.
(1)   pelayanan keparawatan di dalam rumah sakit
(2)   pelayanan keparawatan di diluar rumah sakit
4)      Kondisi klien
(1)   Pelayanan keperawatan klien sakit
(2)   Pelayanan keperawatan klien sehat
5)      Jumlah klien
(1)   pelayanan kesehatan individual
(2)   pelayanan kesehatan keluarga
(3)   pelayanan kesehatan kelompok
(4)   pelayanan kesehatan komunitas
6)      Orientasi pelayanan
(1)   pelayanan keperawatan medis
(2)   pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat
g. Komponen pelayanan keperawatan dasar
pelayanan keperawatan yang bersifat langsung kepada pasien/ klien disebut asuhan keperawatan. asuhan keperawatan individu umumnya mencakup komponen dasar untuk membantu pasien/klien dalam hal berikut ini.
1)      Bernapas secara normal
2)      Makan dan minum
3)      Kebersihan Diri Dan Lingkungan
4)      Menggerakkan dan menjaga kondisi tubuh yang diinginkan dalam berjalan, duduk, dan berbaring
5)      Tidur dan beristirahat
6)      Memilih pakaian yang cocok, mengenakan pakaian, dan membuka pakaian
7)      Menjaga agar suhu badan normal
8)      Menjaga kebersihan badandan badan terawat dengan baik, dan melindungi kulit.
9)      Mencegah bahaya di sekitar pasien dan mencegah pasien melukai orang lain
10)  Berkomunikasi dengan orang lain
11)  Menjalankan ibadah
12)  Bekerja dengan baik
13)  Melakukan kegiatan yang kreatif
Mengikuti program latihan dan penyuluhan

h. Pelayanan Keperawatan Keluarga
Pengertian
            S.G Baillon (1978), Kesehatan keluarga merupakan bentuk perawatan kesehatan masyarakat dengan sasaran keluarga sebagai unit pelayanan keperawatan. Sehat sebagai tujuan dan keperawatan sebagai media, penyalur, atau memberi pelayanan perawatan.
i. Pelayanan Perawatan Kesehatan Masyarakat
1)      Pelayanan kesehatan pada masyarakat dapat berbentuk pelayanan kepada masyarakat umum dan kelompok-kelompok masyarakat tertentu.
2)      Pelayanan keerawatan tersebut diberikan setelah melalui proses berikut :
(1)   Pertemuan penjajakan kepada pemuka masyarakat agar dicapai kesepakatan tentang ide yang ditemukan.
(2)   Pengumpulan data pada masyarakat melalui survei dengan menggunakan daftar pertanyaan.
(3)   Analisis data dan perumusan masalah.
(4)   Pembahasan hasil analisis dalam forum lokakarya mini dengan masyarakat, untuk kemudian ditetapkan prioritas masalah serta penyelesaian.
(5)   Perumusan rencana tindakan penyelesaian masalah bersama dengan wakil masyarakat.
(6)   Pelaksanaan tindakan pemecahan masalah.
(7)   Evaluasi.
(8)   Tindak lanjut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar